Pages

Kamis, 29 September 2011

Jogja yang Merindukan



Namanya jogja, Jogjakarta Lengkapnya. Kota pelajar, kota budaya. Dan kota yang romantis menurutku,,, kenapa bisa jadi romantis?? Ya, seperti ini. Di jogja aku bertemu dengan orang-orang yang senantiasa menaburkan cintanya untukku.

Jogja di pagi hari hingga sore hari
Jogja selalu sibuk dengan berbagai aktivitasnnya, pagi yang menyambut dengan cinta yang terpancar dari sang mentari, mengawali kehidupan yang begitu asri, mengawali langkah menuju kesuksesan yang hakiki (dunia-akhirat), mengawali para pencari untuk menemukan apa yang ia cari, begitupun dengan aku. Jogja di pagi hari mengawali hidup ku meraih mimpi-mimpi, mimpi yang ku wujudkan dalam cita yang menggugah jiwa, jiwa-jiwa mereka yang selalu ku cinta, cita ini ku persembahkan untukmu wahai pencipta dan kuhantarkan kepadamu wahai para cinta. Mereka- orang2 yang selalu menemaniku pada kesibukan jogja di pagi hari. Berbeda dengan sore, ia menyapaku dengan senjanya yang jingga di ujung sana, menghantarkan pesan kepadaku untuk pulang, merebahkan diri di pembaringan, menghilangkan seluruh penat dan lelah yang bertengger di pundakku.

Jogja di malam hari
Meskipun jogja pagi dan sore selalu menyajikan kesibukan, keramaian, bahkan bising yang tak terhindarkan, jogja pun selalu menghadirkan malam yang penuh candu. Malam yang mampu membawa ku kemana pun aku mau, jogja dengan lampu-lampu yang menghiasi jalanan sampai pertokohan dan tak lupa pula perumahan, jogja yang selalu menghidangkan keindahan untuk pandangan. Ohh jogja di malam hari, kau menyajikan candu yang selalu kau tawarkan kepadaku, hingga aku tak pernah mampu untuk melewatkanmu.. kemarin, hari ini atau pun lusa. Kau tetap indah. Indah dengan segala rupa.

Oohh jogja.
Pagi, siang, sore dengan senja atau pun malam dengan bintang adalah tempat kita untuk bersama, bersama menoreh berbagai cerita, cerita yang akan kita sajikan untuk Indonesia atau kepada cita kita yang di ujung sana, cerita yang akan kita sampaikan kepada dunia.

JogjaNeverEndingAsia

September, 2011

Kamis, 29 September 2011

Jogja yang Merindukan



Namanya jogja, Jogjakarta Lengkapnya. Kota pelajar, kota budaya. Dan kota yang romantis menurutku,,, kenapa bisa jadi romantis?? Ya, seperti ini. Di jogja aku bertemu dengan orang-orang yang senantiasa menaburkan cintanya untukku.

Jogja di pagi hari hingga sore hari
Jogja selalu sibuk dengan berbagai aktivitasnnya, pagi yang menyambut dengan cinta yang terpancar dari sang mentari, mengawali kehidupan yang begitu asri, mengawali langkah menuju kesuksesan yang hakiki (dunia-akhirat), mengawali para pencari untuk menemukan apa yang ia cari, begitupun dengan aku. Jogja di pagi hari mengawali hidup ku meraih mimpi-mimpi, mimpi yang ku wujudkan dalam cita yang menggugah jiwa, jiwa-jiwa mereka yang selalu ku cinta, cita ini ku persembahkan untukmu wahai pencipta dan kuhantarkan kepadamu wahai para cinta. Mereka- orang2 yang selalu menemaniku pada kesibukan jogja di pagi hari. Berbeda dengan sore, ia menyapaku dengan senjanya yang jingga di ujung sana, menghantarkan pesan kepadaku untuk pulang, merebahkan diri di pembaringan, menghilangkan seluruh penat dan lelah yang bertengger di pundakku.

Jogja di malam hari
Meskipun jogja pagi dan sore selalu menyajikan kesibukan, keramaian, bahkan bising yang tak terhindarkan, jogja pun selalu menghadirkan malam yang penuh candu. Malam yang mampu membawa ku kemana pun aku mau, jogja dengan lampu-lampu yang menghiasi jalanan sampai pertokohan dan tak lupa pula perumahan, jogja yang selalu menghidangkan keindahan untuk pandangan. Ohh jogja di malam hari, kau menyajikan candu yang selalu kau tawarkan kepadaku, hingga aku tak pernah mampu untuk melewatkanmu.. kemarin, hari ini atau pun lusa. Kau tetap indah. Indah dengan segala rupa.

Oohh jogja.
Pagi, siang, sore dengan senja atau pun malam dengan bintang adalah tempat kita untuk bersama, bersama menoreh berbagai cerita, cerita yang akan kita sajikan untuk Indonesia atau kepada cita kita yang di ujung sana, cerita yang akan kita sampaikan kepada dunia.

JogjaNeverEndingAsia

September, 2011