Pages

Jumat, 10 Juni 2011

GaLau . . .

** Puisi terindahku hanya untukmu
Mungkinkah kau kan kembali lagi, menemaniku menulis lagi…
Kamis, 09 juni 2011

Langit cinta mendung hari ini, seusai ia menurunkan derasnya cinta yang jatuh ketanah sampai menambah suburnya tamanan padi yang menguning dan berunduk karena cinta. Namun tidak langit cinta di hatiku sore ini, ia tetap mendung menurunkan derasnya hujan namun menghantam dadaku, suara gemuruhnya memekik ditelingaku hingga gendang telingaku memilih untuk pecah saja ketimbang harus retak dahulu..

Aku siap jadi pelepas dahaga ketika langit tak menurunkan air hujanya, aku siap jadi bintang yang bersinar menyinari ketika matahari siang membalikan badannya dan membuat gelap bagian lainnya, dan aku siap walau hanya jadi pelepah pisang yang melindungi dari gemuruh air hujan.

Sore ini, matahari masih bisa menyinari meski sayup-sayup karena senja sudah tiba, hujan sudah turun kemarin dan kemarau juga tak Nampak hari ini. Tapi aku tetap berdiri di ambang pintu sambil memeras-meras kedua tanganku dan mengatur detak jatungku yang terasa lebih kencang..

Aku terkejut dengan suara petir yang tiba.tiba menyapaku dari atas. Detak ku bertambah kencang semakin aku mendongak.kan wajah ke langit semakin langit ingin memuntahkan petirnya.
Aku benar.benar sesak, mataku berbinar, kakiku kaku, mulutku kelu ketika aku membaca pesan dari langit.. Ooh tuhan, ujian apalagi ini?. Tidakkah kau biarkan aku tetap berada di langit bersama bintang-bintang yang bersinar itu? Langit cinta yang tak hanya menyentuhku tapi juga memeluku dengan hangat?

Aku tak sanggup tuhan jikalau ini adalah berita terakhir dari langit. Walau perih. Sungguh. Aku masih mampu melihat bintang yang bersinar meski aku silau dengan sinarnya, aku masih mampu pergi ke langit meski kakiku kaku untuk melangkah kesana. Tuhan aku masih merindu. Terlalu cepat kau cemburu padaku.

Aku tak bisa terkata-kata tuhan, ketika engkau tunjukkan caramu mencintaiku. Aku masih tak mengerti dengan cara sore ini, aku benar-benar sesak. Apakah kau sengaja dengan ini? Jika kau biarkan sore ini kelabu untukku kenapa tak kau dahulu biarkan ia berpikir sejenak lalu melihat ketulusanku.
Tidak !!!
Tuhan, kau benar, kau tulus, dan kau benar dan tulus mencintaiku..
Jika saja sore ini tak kau jadikan neraka sesaat untukku pasti aku akan terjun ke neraka yang kekal itu, jika saja sore ini tak kau buat gelap pasti aku akan terbuta dengan kegelapan yang kekal itu, jika saja sore ini tak kau buat petir, gemuruh, dan hujan lebat pasti aku akan tersengat petir yang lebih menyakitkan, pasti aku dihujani hujan batu yang lebih pedih dan memilukan, jika sore ini tak kau buat aku menangis karena cinta semu, pasti aku akan tetap menjadi parasit yang tak tau malu yang hanya berada di pinggir-pinggir meski aku dijanjikan berada di tengah dan menjadi bunga, jika saja sore ini tak kau buat aku diam pasti aku akan terus berbicara dengan suka cita menyambut setiap percakapan yang berbekas setiap kalimatnya, jika saja sore ini tak kau hancurkan kepingan hatiku yang beberapa lalu sudah retak sebenarnya pasti kepingan itu tak akan bisa kembali utuh.

Tuhan… tuhan..
Kau begitu unik, menarik, mengagumkan dan romantic. Aku sadar kau begitu cemburu dengan ku untuk kali ini, maaf tuhan jika beberapa ratus menit yang lalu aku mendua.

Tapi tuhan, jika kau izinkan aku mendua namun tak melebihi kecintaanku kepadamu, izinkan aku merasnya di waktu yang indah, di terik siang yang matahari tersenyum padaku, di senja yang indah dengan matahari meninggalkan senyumnya lalu tergantikan dengan keheningan malam yang diatas sana bintang sedang berpesta ria bersama bulan yang menerangi malamku,




Jogja sore ini,
Juni, 2011

Hidup ini sulit di tebak.

Hidup ini sulit di tebak.

Banyak kisah nyata yang terkadang di luar nalar manusia, namun kisah itu memberikan pelajaran dan makna yang begitu mendalam. Seperti sebuah buku yang baru saja selesai saya santap dengan penuh khitmat, mata saya megikuti kata demi kata yang mengalir dalam buku yang berjudul “Meniti di Atas Kabut” itu. Sungguh. Sebuah kisah yang menakjubkan, menggugah jiwa dan perasaan saya. Saya menuntaskan buku itu lebih dari 1 minggu rasanya, hehhee.. tertunda karena alasan yang sangat klasik, ya banyak pekerjaan yang harus saya lakukan. Tugas kuliah. Walaupun demikian ingatan saya tentang alur kisah yang di ceritakan dalam buku itu tetap tersimpan di benak saya sehingga saya pun tak perlu mengulangi bacaan.

Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari buku ini, pelajaran yang sungguh luar biasa.

Seorang remaja dengan latar belakang keluarga yang kurang sekali pemahamannya terhadap agama bisa menjadi seseorang yang mampu memimpin rumah tangga dengan yang senantiasa menciptakan syariat islam di dalam menjalankan bahtera rumah tangganya. Abbas namanya. Keteguhan dan keuletan hatinya yang terus berusaha mencari tentang pemahaman agama membuat saya semakin bersemangat untuk ikut terjun dalam proses pemahaman akan ajaran islam yang menyejukan hati ini, subhannallah. Lingkungan keluarga dan kampungnya yang hanya berpaham agama biasa-biasa saja serta kehidupan remaja-remaja di kampungnya tidak mempengaruhinya dan ia tidak terlarut didalmnya, ia tetap berusaha pada prinsip hidupnya walaupun terkadang ia juga tak bisa menolak ajakan teman seusianya melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Keinginannya untuk bisa memahami islam secara baik benar-benar ia perjuangkan. Satu pelajaran dari sini “bahwa segala sesuatu dibutuhkan perjuangan, termasuk hidup. Hidup adalah perjuangan”. Ia mengikuti pengajian secara diam-diam di kampung seberang, ia mengaji bersama anak-anak lainnya 5 hari dalm sepekan, ternyata tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya ia berusaha mendalami islam dan tentunya berusaha menjadi anak soleh yang nantinya bisa mendoakan kedua orang tuannya. Karena salah satu amalan yang diterima oleh Allah Ta’ala ialah do’a anak soleh.
Waktu terus bergulir usia remaja semakin hari semakin berlalu baginya, sekarang ia sudah menginjak usia dewasa, dimana orang-orang dewasa akan mengalami permasalahan hidup yang lebih banyak lagi, apalagi semenjak kedua orangtuanya meninggal dunia, ia memiliki 3 saudara, 2 kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan ia anak paling terakhir.

Permaslahan orang yang sudah menginjak usia dewasa merupakan permasalahan yang sudah meninjak zona kompleks, mulai dari permasalahan pada dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, sampai negara. Dimana orang-orang usia dewasa inilah yang akan mulai satu per satu merealisasikan dirinya sebagai generasi penerus dan kaum yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik lagi.

Permasalahan pada dirinya sendiri, ya salah satunya untuk menyempurnakan ibadah dan megikuti sunnah rasul, ialah “menikah”. Beruntunglah bagi mereka- orang-orang yang belum mencapai usia dewasa dan memasuki permasalahan zona kompleks, karena dengan begitu setidaknya mereka terlepas dari memikirkan masalah sunnah rasul yang satu ini, yang di anggap sulit untuk dilaksanakan bagi mereka yang belum diberikan waktu yang tepat oleh allah untuk melaksanakannya namun begitu mudah dan menyenangkannya bagi mereka yang senantiasa diberi kemudahan oleh Allah atas urusan ini dan di pertemukan dengan orang yang sesuai keinginana. Semoga kita termasuk orang yang pilihan kedua. Amin ya rabb.
Jodoh ditangan Allah, karena allah lah yang maha menentukan dan maha memutuskan segalan urusan namun Allah tak pernah ingkar akan janjinya. Surat An-Nur : 23. Allah berfirman “laki-laki baik hanya untuk perempuan baik dan sebaliknya perempuan yang baik hanya untuk laki-laki baik pula”. Dan janji allah itu pasti. Allah telah berjanji dan tak mungkin khianat, oleh karena itu tugas kita ialah berusaha menjadikan diri kita dengan sebaik-baiknya kualitas diri agar bisa memperoleh pasangan yang baik juga bahkan dapat memberikan kebaikan yang lebih untuk kita nantinya. Amin.
Tuhan maha pemurah, abbas di jodohkan dengan Azizah oleh Allah. Seorang gadis lulusan pesantren dan dengan latar belakang keluarga yang baik serta paham agama. Berbeda sekali dengan abbas yang nyaris tidak pernah di berikan wejengan tentang agama dari orang tuannya, namun orang tuannya mengajarkan tentang kehidupan padanya. Uang jajan yang tidak diberikan oleh orangtuanya tidak diberikan secara berlebihan meskipun ia termasuk keluarga yang berada, hal tersebut kemudian membuat Abbas berusaha dengan keringatnya sendiri untuk mendapatkan uang lebih, ia senantiasa menyemir sepatu bapaknya. Tak hanya itu orang tuanya sukses dalam usahanya yaitu berdagang, banyak toko yang didirikan oleh orang tuanya, hingga ketika orang tuanya meninggal dunia mereka (anak-anaknya) mendapatkan warisan berupa toko yang siap untuk dikembangkan lagi.

Tidak hanya abbas tapi banyak juga orang yang tak percaya tentang takdir abbas tentang hal ini. Tidak dan sulit di mengerti kenapa wanita seperti Azizah mau menerima Abbas menjadi suami nya, yang tentunya pemahaman Azizah tentang islam jauh lebih dalam dibandingkan Abbas, luar biasa. Allah maha mengetahui segalanya. Akhirnya jadilah Abbas dan Azizah sebagai pasangan suami istri. Sebuah keluarga baru yang penuh dengan cinta, kesederhanan namun luar biasa, sejahtera, sahaja, sakinah dan mawadah. Sebuah rangkaian keluarga baru yang di damba setiap orang tentunya, termasuk saya .

Azizah adalah seseorang yang taat terhadap islam, komitmennya terhadap agama yang paling di ridhoi allah ini membuatnya memutuskan untuk memakai “cadar”. Namun tak semua orang bisa menerima perbedaan yang ada di diri azizah, termasuk keluarga abbas sendiri. Sari, kakak perempuannya sering mencemooh penampilan azizah yang berbeda sekali dengan gayanya yang ala metropolitan, tak hanya itu Azizah juga di anggap sebagai pembawa sial. tak hanya sari, monah istri Harun kakaknya abbas yang kedua juga beranggap demikian, klimaksnya ketika kematian Harun akibat kecelakaan mobil, azizah di tuding sebagai bilang keladi atas permasalahan ini. Karena azizah yang meminta sopir pribadi harun untuk menjemput abbas di rumah temannya, namun ketika itu sopir pribadi harun sudah pulang dan kemudian harun memutuskan untuk menjembut abbas, tapi takdir berkata lain Harun mengalami kecelakaan di tengah perjalanannya menjemput abbas.
Namun semua hal itu tidak pernah menggoyahkan keteguhan Azizah atas komitmennya, ia tak pernah melawan ataupun dendam dengan kedua kakak iparnya itu, dan berbeda dengan Sarah, istri dari doni kakaknya abbas yang pertama. Hubungan antara Sarah dan Azizah terjalin dengan baik, sarah sering berkunjung bahkan menginap di rumah Abbas dan Azizah. Ya, begitulah hidup memang tak semua orang suka terhadap pribadi kita, namun kita memang harus pandai menyesuaikan diri kepada siapapun agar bisa terjalin komunikasi yang baik dan berdampak kerukuran antara seseorang yang satu dengan seseorang yang lainnya.

Banyak aktivitas yang dilakukan suami-istri ini, mulai dari mengajar remaja-remaja di musollah sampai dengan rutinitas mereka yakni mengunjungi dan mencari ilmu di ta’lim-ta’lim yang berbeda-beda tempatnya. Semangat yang luar biasa untuk menggali ilmu agama terpatri di diri mereka. Kehidupan rumah tangga yang rukun, saling menghormati, menyayangi dan melengkapi bisa tergambar dari cerita tentang kisah mereka di buku itu.
Dengan aktivitas yang sangat padat membuat tubuh ringkih mereka tak terlalu kuat. Abbas jatuh sakit, sehabis itu Azizah menyusul, ia pun jatuh sakit pula, tubuhnya lemas seolah-olah tak berdaya hingga akhirnya ia harus dirawat di rumah sakit, dengan setia abbas menjaga dan merawat Azizah istrinya tercinta. Azizah di vonis mengidap penyakit hepatitis dan bila di amati dengan seksama tubuh Azizah terlihat menguning. Azizah sudah mulai pulih ia boleh di bawa pulang namun ia tetap harus istirahat total karena tubuhnya belum sembuh betul. Abbas tetap setia menjaga istrinya, merawat dan memperhatikannya. Romantisme kehidupan rumah tangga. Memang begitulah seharusnya dua insan yang senantiasa saling memperhatikan, menyayangi serta mencintai dan semua hal itu dilakukan karena ibadah dan atas nama allah. Bukan, dua insan yang sudah berani melakukan hal-hal demikian namun belum terjalin ikatan halal diantaranya. Ya Allah, ampuni dosa-dosa ku apabila selama ini perhatiannku terhadap teman-temanku (laki-laki maupun perempuan) tersirat karena hal-hal yang lain dan karena hasrat yang di timbulkan oleh setan.

Beberapa pekan Abbas dan Azizah libur untuk mengajar remaja-remaja di mushollah karena keadaan Azizah yang memang masih kurang baik, namun semakin hari Azizah sudah merasa sedikit membaik, ia memaksa untuk dapat mengajarkan sedikit ilmunya kepada orang lain semangat Azizah dan atas keinginannya itu tidak bisa di tolak oleh Abbas, dan akhirnya demi kebaikan semua pengajian remaja-remaja yang awalnya berada di mushollah kini pindah di rumah mereka. Sambil mengajar sesekali Abbas masuk ke dalam melihat keadaan istrinya yang sedang berada di pembaringan.

Sore itu dirasa berbeda sekali oleh abbas, lantunan ayat suci al-quran yang di baca oleh Azizah terasa lebih merdu walaupun Abbas sudah sering kali mendengarkannya. Adzan maghrib berkumandang Abbas segera ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu, lalu ia kembali ke kamar dan mendapti Azizah sedang tertidur pulas dengan Al-qur’an di dekapannya, tidurnya pulas sekali dengan senyum yang seolah-olah tersungging dari raut wajahnya hingga Abbas tak berani membangunkannya dan membiarkan dia tetap tidur dan akan membangunkannya diwaktu pertengahan sholat maghrib.

Namun, apa yang terjadi? Abbas memegang tangan Azizah dan membangunkannya tangannya teras dingin, dan tak ditemukan lagi detak nadinya, tak ada hembusan nafasnya, lalu tubuh Azizah di goyang-goyangkan oleh Abbas, Azizah. . . .Azizaaaah . . . Azizaaaahhhh. . . .
Azizah sudah tak bergerak lagi, Azizah meninggal dunia.
Abbas merasa sedih sekali… dan merindukan Azizah..

Sebuah kisah yang indah, membuat kita paham akan cinta yang hakiki, kehidupan rumah tangga yang bisa menjadi tauldan bagi kita, calon-calon pelaku rumah tangga. Hahahaha..!!. jalinan hubungan yang baik dan komunikasi yang baik serta prilaku yang baik ternyata akan berbuah manis. Cinta yang hakiki ialah cinta atas nama Allah.

Inilah cinta, mengombang-ambing jiwa, wajar bila banyak pemikir sulit mendefenisian cinta. Karena untuk mendefenisikan rasa “manis” saja tak cukup ungkapan kata yang ada untuk membuatnya jelas, sejelas kenyataanya. Maka, bagaimana cinta yang abstrak menghadirkan banyak rasa ini bisa didefenisikan dengan kata-kata? “(Buku, Meniti di Atas Kabut)”

* Jangan Bersedih

Jangan bersedih,,

Kehidupan ini fana, dan hidup kita pun begitu singkat, tak terbayangkan oleh kita yang awalnya hanya segumpal daging sekarang berbentuk makhluk yang bisa melakukan apapun, tak bisa tertebak pula oleh kita kapan kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Hidup ini terlalu singkat, tak layak rasanya bila kita tak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, apalagi kita mengisi waktu kita hanya dengan melakukan hal-hal yang tak berguna dan tak bermanfaat.
Kita sering bercita-cita dan bertekad didalam hati, bahwa hidup kita harus bermanfaat bagi orang lain. Tapi saya mau Tanya, “kenapa kita marah ketika kita tau ada orang yang memanfaatkan kita? Bukankah tujuan hdup kita memang harus bermanfaat bagi orang lain?. Hemmm. . silahkan anda jawab didalam diri anda sendiri, namun lebih baik juga bila menjawabnya pada kolom komentar di bawah, ahahahahah :D. keep smile 
Tau ngk sii, kenpa aku kasih judul tulisanku kali ini “jangan bersedih” ?.
Heemmpt, tak certain sedikit yach.. !! keep silent and listen to me


Aku nulis judul ini gara-gara terinspirasi dengan seeorang, meskipun aku juga ngk ngerti aku mau nulis apa. Aku tau hari itu rasanya hari ngk akan berlalu buat dia, (hahaha. Alay setitik yo), semuanya ngk enak terasa, menyebalkan lebih tepanya. Nah, salah satu orang yang bikin harinya ngk enak itu adalah aku. Yaa. . . mungkin emang ngk secara langsung apa yang ku perbuat ke dia, namun sinyal-sinyal itu yang bikin aku yakin, kalo ya aku ini salah satu penyebanya.
Jujur , aku ngk tau kenapa aku termasuk daftar orang yang bikin dia illfeel hari itu, aku kira semuannya berjalan seperti biasa, ngk ada yang aneh.

Hei, kau . . .
Jangan bersedih, tak ku bermaksud membuatmu seperti itu. Aku tak yakin kau sedih gara-gara aku karena lakumu sama dengan lakumu kepada mereka. Aku tak yakin akan “rasa” mu karena ku tau rasamu pun tak hanya untukku, rasanya tak pantas kau untuk merusak hari mu ketika itu dengan mukamu yang kau lipat jadi empat atau dengan pikiranmu yang kau paksa tulisankan dan kau ceritakan kepada computer didepanmu meski kau tak mampu lakukan itu.
Kau tau kenapa aku bilang tak pantas??
Mungkin aku sedikit tau atau sok.sok tau kenapa kau bersedih dihari itu, itu karena “rasa”mu kepadaku (hahahaha. PD). Tapi aku tak pernah mengerti itu. Dan ku tak ingin terlarut dengan itu karena aku tau kau hanya keliru dengan rasamu.. Kulihat hari-harimu, itu yang membuatku tak pernah tau dan yakin “rasa” itu ada dari dirimu. Kau tetap seperti biasa, bercengkrama dengan mulut yang satu juga dengan mulut yang lain, pembahasanmu juga demikian, tak jauh-jauh mungkin sama persis dengan apa yang selalu kau diskusikan denganku.

Dengarkan aku,
Hatiku itu lemah dan rapuh, tak usahlah kau repot-repot merusak harimu hanya karena perasaanmu yang tak pernah kau jelaskan apa yang sebenarnya di dalam hati itu. Aku bingung harus berbuat apa, disisi lain aku tetap tak paham kenapa kamu bisa melakukan semua itu, namun disisi lain aku tak mau ikut terlarut dengan “rasa” yang tak jelas seperti ini dan disisi lainnya lagi aku tak mengerti kau anggap apa rasa yang kau milikki untuk ku itu. Aku tau kenapa kau tak pernah menjelaskannya kepadaku, ya karena banyak rasa juga yang kau sumbangankan untuk hati,hati yang lain.
Sudah, jangan kau buat aku seolah-olah tak bisa melakukan apapun meski memang seperti itu pada kenyataanya sebelum kau jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi padamu dan apa yang kau inginkan terjadi di hari selanjutnya. Aku tau kau inginkan aku mengerti tentang semua ini, tapi terpaksa ku ucapkan aku benar-benar tidak mengerti maksudmu. Aku tak bisa hanya dengan menerkah-terkah karena cinta bukan sebuah terka.an meski ia tak berwujud nyata tapi aku juga bingung harus melakukan apa ketika sikap tak sukamu itu muncul.
Sudah, jangan bersedih..

Jika kau ingin bersedih, maka jelaskan lebih dahulu kepadaku apa yang ada dihatimu, pikiranmu, benakmu dan yang menjadi kemauanmu agar ku bisa melakukan sesuatu untukmu


Mei, 2011

oohh Kawan ...

Aku sering mendapat cerita dari orang-orang, mereka berkata tuhan menciptakan hambanya dengan rupa yang beda, namun tuhan menularkan sifatnya kepada hambanya sifat penyayangnya, pengasih, bijaksana, dan pemerhati.
Ya, aku tau tuhan menciptakan manusia dengan rupa yang berbeda-beda karena memang tak satu pun ku temukan wajah yang sama, termasuk “Dia” hingga aku tetap bisa mengingat bagaimana bentuk wajah itu.. , tapi, aku mulai bertanya.. kemana sifat yang tuhan salurkan itu? Tak kutemukan didalam dirinya, tidak sama sekali. Apa karena “Dia” memang tak mampu mewarisi itu, ataukah aku yang memang tak bisa melihatnya. Sungguh. Ingin rasanya aku melihat dan merasakannya.
Kemarin, hari pun sama. Tak ada yang berubah menjadi pelipur lara. Ingin rasanya pergi dan meninggalkan karena apa yang menjadi keinginan tak terbalaskan disana, tapi tuhan tetap tidak mengizinkan, tuhan tetap beranggapan bahwa diri ini mampu untuk bertahan, aku ingin bebas terbang tanpa batas.
Selalu ku bertanya kepada tuhan di setiap do’aku yang berbalut keintiman denganNya. Tuhan, kenapa aku tetap berikat dengan “Dia”? apakah ini caramu untuk meridhoi aku?.
Tuhan maha mengetahui apa yang menjadi keluh kesah hambanya, begitu lah mereka menjelaskan kepada ku atas semua pertanyaanku kepada tuhan yang kuceritakan kepada mereka. Aku bertanya lagi, bila tuhan mengetahui dan mengerti semuannya. Kenpa tuhan tidak membiarkan aku lepas? Apa tuhan tudak tau bahwa aku sangat tersiksa dan tertekan dengan ini semua?. Tidak maksudku untuk mengingkari nikmatNya, tapi nikmat ini begitu sulit aku pahami dan maknai, mungkin bahkan terlalu sulit. Dan sangat sulit. Mereka juga berkata tuhan tidak akan menguji makhluknya diluar batas kemampuan makhluk itu sendiri. Oh Tuhan… sungguh. Rasanya aku tak mampu lagi dengan keadaan dan ikatan ini, masihkah kau percaya bahwa aku mampu menjalani semua sedangka kau sudah setiap hari melihatku dan mendengar tangisanku tiap malam-malam kelamku?. Sungguh aku tak sanggup. Tak berhenti mereka menjelaskan kepada ku mereka berkata lagi, tuhan mengetahui mana hal-hal yagn terbaik untukmu. Tuhan ini hal yang terbaik itu? Sedang aku tersiksa batin, dan batuk tak tertahankan karena seesak didadaku?
Sungguh. Tak adil, sedang orang diluar sana, orang yang aku yakin tak lebih baik dariku tak pernah bisa merasa apa yang sedang aku rasa karena Kau memang melarang rasa itu hadir di hati orang-orang itu. Sungguh, aku iri. Apa salahku? Hingga sakit ini tak kunjung berkurang dan hilang. Hilang? Tidak. Berkurangpun tidak. Aku lelah. Habis rasanya air mataku untuk menangis, sedang peipur lara tak kunjung menghampiri. Letih, penat sekali pikiran ini, hingga rasanya aku tak mau berpikir apa-apa lagi, sedang “Dia” tak kunjung berubah. Sudahlah Tuhan, aku menyerah. Terserah apa mauMu sekarang, atau Kau cabut saja nyawaku, biar aku tak merasa apa-apa, karena rasaku sudah mati sejak lama.



*Tulisan ini terinspirasi ketika aku ingat sebuah masalah dari seorang kawan

Jogja..
Mei, 2011

Hoooaammmm **

Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agat peserta didik secara aktiv mengembangkan potensi dirinya. Mata kuliah pengantar pendidikan pun beririsi materi-materi yang membahas mengenai metode-metode untuk diterapkan oleh guru ketika mengajar di dalam kelas nantinya, mulai dari metode proyek, metode demonstrasi samapi dengan metode yang berbentuk ceramah.
Suasana di kelas akan baik dan kondusif apabila interaksi antara guru dan peserta didik dapat berjalan dengan baik pula. Komunikasi yang baik akan menciptakan suasana nyaman didalam kelas. Dengan demikian materi pelajaran yang diajarkan oleh guru bisa dimenerti, dipahami dan diserap dengan baik oleh siswa-siswanya sehingga hal tersenut dapat menjadi salah satu jalan atau langkah untuk mencapau tujuan pendidikan nasional.
Namun, sebaliknya bika tak ada interaksi yang baik antara guru dan peserta didik maka tidak akan tercipta juga suasana yang nyaman didalam kelas. Cara penyampaian materi yang dilakukan guru dianggap moton dan kurang kreatif serta inovatif atau siswa itu sendiri yang tidak mempunyai semangat untuk belajar, hal itu yang menjadi factor tidak terbangunnya suasana belajar yang menyenangkan didalam kelas.

Hemmpt,
Pak dosen… pliiss you must know me so well
I want so sleepy.. Ngantuukk. . . !!
Muncul satu pertanyaan..
Ini salah siapa? Muridnya atau gurunya?
Tanyaku di tengah-tengah perkuliahan siang itu. . .




Jogja, 20 Mei 2011

Jumat, 10 Juni 2011

GaLau . . .

** Puisi terindahku hanya untukmu
Mungkinkah kau kan kembali lagi, menemaniku menulis lagi…
Kamis, 09 juni 2011

Langit cinta mendung hari ini, seusai ia menurunkan derasnya cinta yang jatuh ketanah sampai menambah suburnya tamanan padi yang menguning dan berunduk karena cinta. Namun tidak langit cinta di hatiku sore ini, ia tetap mendung menurunkan derasnya hujan namun menghantam dadaku, suara gemuruhnya memekik ditelingaku hingga gendang telingaku memilih untuk pecah saja ketimbang harus retak dahulu..

Aku siap jadi pelepas dahaga ketika langit tak menurunkan air hujanya, aku siap jadi bintang yang bersinar menyinari ketika matahari siang membalikan badannya dan membuat gelap bagian lainnya, dan aku siap walau hanya jadi pelepah pisang yang melindungi dari gemuruh air hujan.

Sore ini, matahari masih bisa menyinari meski sayup-sayup karena senja sudah tiba, hujan sudah turun kemarin dan kemarau juga tak Nampak hari ini. Tapi aku tetap berdiri di ambang pintu sambil memeras-meras kedua tanganku dan mengatur detak jatungku yang terasa lebih kencang..

Aku terkejut dengan suara petir yang tiba.tiba menyapaku dari atas. Detak ku bertambah kencang semakin aku mendongak.kan wajah ke langit semakin langit ingin memuntahkan petirnya.
Aku benar.benar sesak, mataku berbinar, kakiku kaku, mulutku kelu ketika aku membaca pesan dari langit.. Ooh tuhan, ujian apalagi ini?. Tidakkah kau biarkan aku tetap berada di langit bersama bintang-bintang yang bersinar itu? Langit cinta yang tak hanya menyentuhku tapi juga memeluku dengan hangat?

Aku tak sanggup tuhan jikalau ini adalah berita terakhir dari langit. Walau perih. Sungguh. Aku masih mampu melihat bintang yang bersinar meski aku silau dengan sinarnya, aku masih mampu pergi ke langit meski kakiku kaku untuk melangkah kesana. Tuhan aku masih merindu. Terlalu cepat kau cemburu padaku.

Aku tak bisa terkata-kata tuhan, ketika engkau tunjukkan caramu mencintaiku. Aku masih tak mengerti dengan cara sore ini, aku benar-benar sesak. Apakah kau sengaja dengan ini? Jika kau biarkan sore ini kelabu untukku kenapa tak kau dahulu biarkan ia berpikir sejenak lalu melihat ketulusanku.
Tidak !!!
Tuhan, kau benar, kau tulus, dan kau benar dan tulus mencintaiku..
Jika saja sore ini tak kau jadikan neraka sesaat untukku pasti aku akan terjun ke neraka yang kekal itu, jika saja sore ini tak kau buat gelap pasti aku akan terbuta dengan kegelapan yang kekal itu, jika saja sore ini tak kau buat petir, gemuruh, dan hujan lebat pasti aku akan tersengat petir yang lebih menyakitkan, pasti aku dihujani hujan batu yang lebih pedih dan memilukan, jika sore ini tak kau buat aku menangis karena cinta semu, pasti aku akan tetap menjadi parasit yang tak tau malu yang hanya berada di pinggir-pinggir meski aku dijanjikan berada di tengah dan menjadi bunga, jika saja sore ini tak kau buat aku diam pasti aku akan terus berbicara dengan suka cita menyambut setiap percakapan yang berbekas setiap kalimatnya, jika saja sore ini tak kau hancurkan kepingan hatiku yang beberapa lalu sudah retak sebenarnya pasti kepingan itu tak akan bisa kembali utuh.

Tuhan… tuhan..
Kau begitu unik, menarik, mengagumkan dan romantic. Aku sadar kau begitu cemburu dengan ku untuk kali ini, maaf tuhan jika beberapa ratus menit yang lalu aku mendua.

Tapi tuhan, jika kau izinkan aku mendua namun tak melebihi kecintaanku kepadamu, izinkan aku merasnya di waktu yang indah, di terik siang yang matahari tersenyum padaku, di senja yang indah dengan matahari meninggalkan senyumnya lalu tergantikan dengan keheningan malam yang diatas sana bintang sedang berpesta ria bersama bulan yang menerangi malamku,




Jogja sore ini,
Juni, 2011

Hidup ini sulit di tebak.

Hidup ini sulit di tebak.

Banyak kisah nyata yang terkadang di luar nalar manusia, namun kisah itu memberikan pelajaran dan makna yang begitu mendalam. Seperti sebuah buku yang baru saja selesai saya santap dengan penuh khitmat, mata saya megikuti kata demi kata yang mengalir dalam buku yang berjudul “Meniti di Atas Kabut” itu. Sungguh. Sebuah kisah yang menakjubkan, menggugah jiwa dan perasaan saya. Saya menuntaskan buku itu lebih dari 1 minggu rasanya, hehhee.. tertunda karena alasan yang sangat klasik, ya banyak pekerjaan yang harus saya lakukan. Tugas kuliah. Walaupun demikian ingatan saya tentang alur kisah yang di ceritakan dalam buku itu tetap tersimpan di benak saya sehingga saya pun tak perlu mengulangi bacaan.

Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari buku ini, pelajaran yang sungguh luar biasa.

Seorang remaja dengan latar belakang keluarga yang kurang sekali pemahamannya terhadap agama bisa menjadi seseorang yang mampu memimpin rumah tangga dengan yang senantiasa menciptakan syariat islam di dalam menjalankan bahtera rumah tangganya. Abbas namanya. Keteguhan dan keuletan hatinya yang terus berusaha mencari tentang pemahaman agama membuat saya semakin bersemangat untuk ikut terjun dalam proses pemahaman akan ajaran islam yang menyejukan hati ini, subhannallah. Lingkungan keluarga dan kampungnya yang hanya berpaham agama biasa-biasa saja serta kehidupan remaja-remaja di kampungnya tidak mempengaruhinya dan ia tidak terlarut didalmnya, ia tetap berusaha pada prinsip hidupnya walaupun terkadang ia juga tak bisa menolak ajakan teman seusianya melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Keinginannya untuk bisa memahami islam secara baik benar-benar ia perjuangkan. Satu pelajaran dari sini “bahwa segala sesuatu dibutuhkan perjuangan, termasuk hidup. Hidup adalah perjuangan”. Ia mengikuti pengajian secara diam-diam di kampung seberang, ia mengaji bersama anak-anak lainnya 5 hari dalm sepekan, ternyata tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya ia berusaha mendalami islam dan tentunya berusaha menjadi anak soleh yang nantinya bisa mendoakan kedua orang tuannya. Karena salah satu amalan yang diterima oleh Allah Ta’ala ialah do’a anak soleh.
Waktu terus bergulir usia remaja semakin hari semakin berlalu baginya, sekarang ia sudah menginjak usia dewasa, dimana orang-orang dewasa akan mengalami permasalahan hidup yang lebih banyak lagi, apalagi semenjak kedua orangtuanya meninggal dunia, ia memiliki 3 saudara, 2 kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan ia anak paling terakhir.

Permaslahan orang yang sudah menginjak usia dewasa merupakan permasalahan yang sudah meninjak zona kompleks, mulai dari permasalahan pada dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, sampai negara. Dimana orang-orang usia dewasa inilah yang akan mulai satu per satu merealisasikan dirinya sebagai generasi penerus dan kaum yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik lagi.

Permasalahan pada dirinya sendiri, ya salah satunya untuk menyempurnakan ibadah dan megikuti sunnah rasul, ialah “menikah”. Beruntunglah bagi mereka- orang-orang yang belum mencapai usia dewasa dan memasuki permasalahan zona kompleks, karena dengan begitu setidaknya mereka terlepas dari memikirkan masalah sunnah rasul yang satu ini, yang di anggap sulit untuk dilaksanakan bagi mereka yang belum diberikan waktu yang tepat oleh allah untuk melaksanakannya namun begitu mudah dan menyenangkannya bagi mereka yang senantiasa diberi kemudahan oleh Allah atas urusan ini dan di pertemukan dengan orang yang sesuai keinginana. Semoga kita termasuk orang yang pilihan kedua. Amin ya rabb.
Jodoh ditangan Allah, karena allah lah yang maha menentukan dan maha memutuskan segalan urusan namun Allah tak pernah ingkar akan janjinya. Surat An-Nur : 23. Allah berfirman “laki-laki baik hanya untuk perempuan baik dan sebaliknya perempuan yang baik hanya untuk laki-laki baik pula”. Dan janji allah itu pasti. Allah telah berjanji dan tak mungkin khianat, oleh karena itu tugas kita ialah berusaha menjadikan diri kita dengan sebaik-baiknya kualitas diri agar bisa memperoleh pasangan yang baik juga bahkan dapat memberikan kebaikan yang lebih untuk kita nantinya. Amin.
Tuhan maha pemurah, abbas di jodohkan dengan Azizah oleh Allah. Seorang gadis lulusan pesantren dan dengan latar belakang keluarga yang baik serta paham agama. Berbeda sekali dengan abbas yang nyaris tidak pernah di berikan wejengan tentang agama dari orang tuannya, namun orang tuannya mengajarkan tentang kehidupan padanya. Uang jajan yang tidak diberikan oleh orangtuanya tidak diberikan secara berlebihan meskipun ia termasuk keluarga yang berada, hal tersebut kemudian membuat Abbas berusaha dengan keringatnya sendiri untuk mendapatkan uang lebih, ia senantiasa menyemir sepatu bapaknya. Tak hanya itu orang tuanya sukses dalam usahanya yaitu berdagang, banyak toko yang didirikan oleh orang tuanya, hingga ketika orang tuanya meninggal dunia mereka (anak-anaknya) mendapatkan warisan berupa toko yang siap untuk dikembangkan lagi.

Tidak hanya abbas tapi banyak juga orang yang tak percaya tentang takdir abbas tentang hal ini. Tidak dan sulit di mengerti kenapa wanita seperti Azizah mau menerima Abbas menjadi suami nya, yang tentunya pemahaman Azizah tentang islam jauh lebih dalam dibandingkan Abbas, luar biasa. Allah maha mengetahui segalanya. Akhirnya jadilah Abbas dan Azizah sebagai pasangan suami istri. Sebuah keluarga baru yang penuh dengan cinta, kesederhanan namun luar biasa, sejahtera, sahaja, sakinah dan mawadah. Sebuah rangkaian keluarga baru yang di damba setiap orang tentunya, termasuk saya .

Azizah adalah seseorang yang taat terhadap islam, komitmennya terhadap agama yang paling di ridhoi allah ini membuatnya memutuskan untuk memakai “cadar”. Namun tak semua orang bisa menerima perbedaan yang ada di diri azizah, termasuk keluarga abbas sendiri. Sari, kakak perempuannya sering mencemooh penampilan azizah yang berbeda sekali dengan gayanya yang ala metropolitan, tak hanya itu Azizah juga di anggap sebagai pembawa sial. tak hanya sari, monah istri Harun kakaknya abbas yang kedua juga beranggap demikian, klimaksnya ketika kematian Harun akibat kecelakaan mobil, azizah di tuding sebagai bilang keladi atas permasalahan ini. Karena azizah yang meminta sopir pribadi harun untuk menjemput abbas di rumah temannya, namun ketika itu sopir pribadi harun sudah pulang dan kemudian harun memutuskan untuk menjembut abbas, tapi takdir berkata lain Harun mengalami kecelakaan di tengah perjalanannya menjemput abbas.
Namun semua hal itu tidak pernah menggoyahkan keteguhan Azizah atas komitmennya, ia tak pernah melawan ataupun dendam dengan kedua kakak iparnya itu, dan berbeda dengan Sarah, istri dari doni kakaknya abbas yang pertama. Hubungan antara Sarah dan Azizah terjalin dengan baik, sarah sering berkunjung bahkan menginap di rumah Abbas dan Azizah. Ya, begitulah hidup memang tak semua orang suka terhadap pribadi kita, namun kita memang harus pandai menyesuaikan diri kepada siapapun agar bisa terjalin komunikasi yang baik dan berdampak kerukuran antara seseorang yang satu dengan seseorang yang lainnya.

Banyak aktivitas yang dilakukan suami-istri ini, mulai dari mengajar remaja-remaja di musollah sampai dengan rutinitas mereka yakni mengunjungi dan mencari ilmu di ta’lim-ta’lim yang berbeda-beda tempatnya. Semangat yang luar biasa untuk menggali ilmu agama terpatri di diri mereka. Kehidupan rumah tangga yang rukun, saling menghormati, menyayangi dan melengkapi bisa tergambar dari cerita tentang kisah mereka di buku itu.
Dengan aktivitas yang sangat padat membuat tubuh ringkih mereka tak terlalu kuat. Abbas jatuh sakit, sehabis itu Azizah menyusul, ia pun jatuh sakit pula, tubuhnya lemas seolah-olah tak berdaya hingga akhirnya ia harus dirawat di rumah sakit, dengan setia abbas menjaga dan merawat Azizah istrinya tercinta. Azizah di vonis mengidap penyakit hepatitis dan bila di amati dengan seksama tubuh Azizah terlihat menguning. Azizah sudah mulai pulih ia boleh di bawa pulang namun ia tetap harus istirahat total karena tubuhnya belum sembuh betul. Abbas tetap setia menjaga istrinya, merawat dan memperhatikannya. Romantisme kehidupan rumah tangga. Memang begitulah seharusnya dua insan yang senantiasa saling memperhatikan, menyayangi serta mencintai dan semua hal itu dilakukan karena ibadah dan atas nama allah. Bukan, dua insan yang sudah berani melakukan hal-hal demikian namun belum terjalin ikatan halal diantaranya. Ya Allah, ampuni dosa-dosa ku apabila selama ini perhatiannku terhadap teman-temanku (laki-laki maupun perempuan) tersirat karena hal-hal yang lain dan karena hasrat yang di timbulkan oleh setan.

Beberapa pekan Abbas dan Azizah libur untuk mengajar remaja-remaja di mushollah karena keadaan Azizah yang memang masih kurang baik, namun semakin hari Azizah sudah merasa sedikit membaik, ia memaksa untuk dapat mengajarkan sedikit ilmunya kepada orang lain semangat Azizah dan atas keinginannya itu tidak bisa di tolak oleh Abbas, dan akhirnya demi kebaikan semua pengajian remaja-remaja yang awalnya berada di mushollah kini pindah di rumah mereka. Sambil mengajar sesekali Abbas masuk ke dalam melihat keadaan istrinya yang sedang berada di pembaringan.

Sore itu dirasa berbeda sekali oleh abbas, lantunan ayat suci al-quran yang di baca oleh Azizah terasa lebih merdu walaupun Abbas sudah sering kali mendengarkannya. Adzan maghrib berkumandang Abbas segera ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu, lalu ia kembali ke kamar dan mendapti Azizah sedang tertidur pulas dengan Al-qur’an di dekapannya, tidurnya pulas sekali dengan senyum yang seolah-olah tersungging dari raut wajahnya hingga Abbas tak berani membangunkannya dan membiarkan dia tetap tidur dan akan membangunkannya diwaktu pertengahan sholat maghrib.

Namun, apa yang terjadi? Abbas memegang tangan Azizah dan membangunkannya tangannya teras dingin, dan tak ditemukan lagi detak nadinya, tak ada hembusan nafasnya, lalu tubuh Azizah di goyang-goyangkan oleh Abbas, Azizah. . . .Azizaaaah . . . Azizaaaahhhh. . . .
Azizah sudah tak bergerak lagi, Azizah meninggal dunia.
Abbas merasa sedih sekali… dan merindukan Azizah..

Sebuah kisah yang indah, membuat kita paham akan cinta yang hakiki, kehidupan rumah tangga yang bisa menjadi tauldan bagi kita, calon-calon pelaku rumah tangga. Hahahaha..!!. jalinan hubungan yang baik dan komunikasi yang baik serta prilaku yang baik ternyata akan berbuah manis. Cinta yang hakiki ialah cinta atas nama Allah.

Inilah cinta, mengombang-ambing jiwa, wajar bila banyak pemikir sulit mendefenisian cinta. Karena untuk mendefenisikan rasa “manis” saja tak cukup ungkapan kata yang ada untuk membuatnya jelas, sejelas kenyataanya. Maka, bagaimana cinta yang abstrak menghadirkan banyak rasa ini bisa didefenisikan dengan kata-kata? “(Buku, Meniti di Atas Kabut)”

* Jangan Bersedih

Jangan bersedih,,

Kehidupan ini fana, dan hidup kita pun begitu singkat, tak terbayangkan oleh kita yang awalnya hanya segumpal daging sekarang berbentuk makhluk yang bisa melakukan apapun, tak bisa tertebak pula oleh kita kapan kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Hidup ini terlalu singkat, tak layak rasanya bila kita tak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, apalagi kita mengisi waktu kita hanya dengan melakukan hal-hal yang tak berguna dan tak bermanfaat.
Kita sering bercita-cita dan bertekad didalam hati, bahwa hidup kita harus bermanfaat bagi orang lain. Tapi saya mau Tanya, “kenapa kita marah ketika kita tau ada orang yang memanfaatkan kita? Bukankah tujuan hdup kita memang harus bermanfaat bagi orang lain?. Hemmm. . silahkan anda jawab didalam diri anda sendiri, namun lebih baik juga bila menjawabnya pada kolom komentar di bawah, ahahahahah :D. keep smile 
Tau ngk sii, kenpa aku kasih judul tulisanku kali ini “jangan bersedih” ?.
Heemmpt, tak certain sedikit yach.. !! keep silent and listen to me


Aku nulis judul ini gara-gara terinspirasi dengan seeorang, meskipun aku juga ngk ngerti aku mau nulis apa. Aku tau hari itu rasanya hari ngk akan berlalu buat dia, (hahaha. Alay setitik yo), semuanya ngk enak terasa, menyebalkan lebih tepanya. Nah, salah satu orang yang bikin harinya ngk enak itu adalah aku. Yaa. . . mungkin emang ngk secara langsung apa yang ku perbuat ke dia, namun sinyal-sinyal itu yang bikin aku yakin, kalo ya aku ini salah satu penyebanya.
Jujur , aku ngk tau kenapa aku termasuk daftar orang yang bikin dia illfeel hari itu, aku kira semuannya berjalan seperti biasa, ngk ada yang aneh.

Hei, kau . . .
Jangan bersedih, tak ku bermaksud membuatmu seperti itu. Aku tak yakin kau sedih gara-gara aku karena lakumu sama dengan lakumu kepada mereka. Aku tak yakin akan “rasa” mu karena ku tau rasamu pun tak hanya untukku, rasanya tak pantas kau untuk merusak hari mu ketika itu dengan mukamu yang kau lipat jadi empat atau dengan pikiranmu yang kau paksa tulisankan dan kau ceritakan kepada computer didepanmu meski kau tak mampu lakukan itu.
Kau tau kenapa aku bilang tak pantas??
Mungkin aku sedikit tau atau sok.sok tau kenapa kau bersedih dihari itu, itu karena “rasa”mu kepadaku (hahahaha. PD). Tapi aku tak pernah mengerti itu. Dan ku tak ingin terlarut dengan itu karena aku tau kau hanya keliru dengan rasamu.. Kulihat hari-harimu, itu yang membuatku tak pernah tau dan yakin “rasa” itu ada dari dirimu. Kau tetap seperti biasa, bercengkrama dengan mulut yang satu juga dengan mulut yang lain, pembahasanmu juga demikian, tak jauh-jauh mungkin sama persis dengan apa yang selalu kau diskusikan denganku.

Dengarkan aku,
Hatiku itu lemah dan rapuh, tak usahlah kau repot-repot merusak harimu hanya karena perasaanmu yang tak pernah kau jelaskan apa yang sebenarnya di dalam hati itu. Aku bingung harus berbuat apa, disisi lain aku tetap tak paham kenapa kamu bisa melakukan semua itu, namun disisi lain aku tak mau ikut terlarut dengan “rasa” yang tak jelas seperti ini dan disisi lainnya lagi aku tak mengerti kau anggap apa rasa yang kau milikki untuk ku itu. Aku tau kenapa kau tak pernah menjelaskannya kepadaku, ya karena banyak rasa juga yang kau sumbangankan untuk hati,hati yang lain.
Sudah, jangan kau buat aku seolah-olah tak bisa melakukan apapun meski memang seperti itu pada kenyataanya sebelum kau jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi padamu dan apa yang kau inginkan terjadi di hari selanjutnya. Aku tau kau inginkan aku mengerti tentang semua ini, tapi terpaksa ku ucapkan aku benar-benar tidak mengerti maksudmu. Aku tak bisa hanya dengan menerkah-terkah karena cinta bukan sebuah terka.an meski ia tak berwujud nyata tapi aku juga bingung harus melakukan apa ketika sikap tak sukamu itu muncul.
Sudah, jangan bersedih..

Jika kau ingin bersedih, maka jelaskan lebih dahulu kepadaku apa yang ada dihatimu, pikiranmu, benakmu dan yang menjadi kemauanmu agar ku bisa melakukan sesuatu untukmu


Mei, 2011

oohh Kawan ...

Aku sering mendapat cerita dari orang-orang, mereka berkata tuhan menciptakan hambanya dengan rupa yang beda, namun tuhan menularkan sifatnya kepada hambanya sifat penyayangnya, pengasih, bijaksana, dan pemerhati.
Ya, aku tau tuhan menciptakan manusia dengan rupa yang berbeda-beda karena memang tak satu pun ku temukan wajah yang sama, termasuk “Dia” hingga aku tetap bisa mengingat bagaimana bentuk wajah itu.. , tapi, aku mulai bertanya.. kemana sifat yang tuhan salurkan itu? Tak kutemukan didalam dirinya, tidak sama sekali. Apa karena “Dia” memang tak mampu mewarisi itu, ataukah aku yang memang tak bisa melihatnya. Sungguh. Ingin rasanya aku melihat dan merasakannya.
Kemarin, hari pun sama. Tak ada yang berubah menjadi pelipur lara. Ingin rasanya pergi dan meninggalkan karena apa yang menjadi keinginan tak terbalaskan disana, tapi tuhan tetap tidak mengizinkan, tuhan tetap beranggapan bahwa diri ini mampu untuk bertahan, aku ingin bebas terbang tanpa batas.
Selalu ku bertanya kepada tuhan di setiap do’aku yang berbalut keintiman denganNya. Tuhan, kenapa aku tetap berikat dengan “Dia”? apakah ini caramu untuk meridhoi aku?.
Tuhan maha mengetahui apa yang menjadi keluh kesah hambanya, begitu lah mereka menjelaskan kepada ku atas semua pertanyaanku kepada tuhan yang kuceritakan kepada mereka. Aku bertanya lagi, bila tuhan mengetahui dan mengerti semuannya. Kenpa tuhan tidak membiarkan aku lepas? Apa tuhan tudak tau bahwa aku sangat tersiksa dan tertekan dengan ini semua?. Tidak maksudku untuk mengingkari nikmatNya, tapi nikmat ini begitu sulit aku pahami dan maknai, mungkin bahkan terlalu sulit. Dan sangat sulit. Mereka juga berkata tuhan tidak akan menguji makhluknya diluar batas kemampuan makhluk itu sendiri. Oh Tuhan… sungguh. Rasanya aku tak mampu lagi dengan keadaan dan ikatan ini, masihkah kau percaya bahwa aku mampu menjalani semua sedangka kau sudah setiap hari melihatku dan mendengar tangisanku tiap malam-malam kelamku?. Sungguh aku tak sanggup. Tak berhenti mereka menjelaskan kepada ku mereka berkata lagi, tuhan mengetahui mana hal-hal yagn terbaik untukmu. Tuhan ini hal yang terbaik itu? Sedang aku tersiksa batin, dan batuk tak tertahankan karena seesak didadaku?
Sungguh. Tak adil, sedang orang diluar sana, orang yang aku yakin tak lebih baik dariku tak pernah bisa merasa apa yang sedang aku rasa karena Kau memang melarang rasa itu hadir di hati orang-orang itu. Sungguh, aku iri. Apa salahku? Hingga sakit ini tak kunjung berkurang dan hilang. Hilang? Tidak. Berkurangpun tidak. Aku lelah. Habis rasanya air mataku untuk menangis, sedang peipur lara tak kunjung menghampiri. Letih, penat sekali pikiran ini, hingga rasanya aku tak mau berpikir apa-apa lagi, sedang “Dia” tak kunjung berubah. Sudahlah Tuhan, aku menyerah. Terserah apa mauMu sekarang, atau Kau cabut saja nyawaku, biar aku tak merasa apa-apa, karena rasaku sudah mati sejak lama.



*Tulisan ini terinspirasi ketika aku ingat sebuah masalah dari seorang kawan

Jogja..
Mei, 2011

Hoooaammmm **

Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agat peserta didik secara aktiv mengembangkan potensi dirinya. Mata kuliah pengantar pendidikan pun beririsi materi-materi yang membahas mengenai metode-metode untuk diterapkan oleh guru ketika mengajar di dalam kelas nantinya, mulai dari metode proyek, metode demonstrasi samapi dengan metode yang berbentuk ceramah.
Suasana di kelas akan baik dan kondusif apabila interaksi antara guru dan peserta didik dapat berjalan dengan baik pula. Komunikasi yang baik akan menciptakan suasana nyaman didalam kelas. Dengan demikian materi pelajaran yang diajarkan oleh guru bisa dimenerti, dipahami dan diserap dengan baik oleh siswa-siswanya sehingga hal tersenut dapat menjadi salah satu jalan atau langkah untuk mencapau tujuan pendidikan nasional.
Namun, sebaliknya bika tak ada interaksi yang baik antara guru dan peserta didik maka tidak akan tercipta juga suasana yang nyaman didalam kelas. Cara penyampaian materi yang dilakukan guru dianggap moton dan kurang kreatif serta inovatif atau siswa itu sendiri yang tidak mempunyai semangat untuk belajar, hal itu yang menjadi factor tidak terbangunnya suasana belajar yang menyenangkan didalam kelas.

Hemmpt,
Pak dosen… pliiss you must know me so well
I want so sleepy.. Ngantuukk. . . !!
Muncul satu pertanyaan..
Ini salah siapa? Muridnya atau gurunya?
Tanyaku di tengah-tengah perkuliahan siang itu. . .




Jogja, 20 Mei 2011